Rabu, 14 Desember 2016

Mengatasi Ketakutan pada Hal Ghaib

Pada diri manusia pada saat diciptakan ada Nur Ilahi di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, ada yang hilang, bercampur hitam (dosa), tambah terang, tambah besar, dsb.

Beberapa keterangan silahkan baca: https://jongkojoyosudrajat.blogspot.co.id/2013/12/teori-ketuhanan-semoga-setelah-memahami.html.

Selama kita berada dalam koridor iman dan ikhlas, jangan takut apapun. Jika mencari kyai/ guru spiritual dsb, intinya hanya mengarahkan, bukan menyelesaikan masalah. Saya sering menemukan, orang lebih beriman akan tetapi justru minta tolong kepada dukun. Ingat, ini kesesatan yang nyata. Dukun atau tidak harus dilihat dari sisi: niat, cara/ metode, dan manfaat. Jika sulit, lihatlah apakah kehidupan pribadinya adalah orang sholeh dan suka menolong sesama atau tidak.

Kebanyakan dari kita sebetulnya terlalu mengedepankan persepsi terhadap ketakutan. Saya pernah mengalaminya sehingga bisa bercerita. Saat serangan zaman dulu, saya sampai mengosongkan rumah.

Memang, saya amati orang yang beriman juga lemah secara spiritual karena beberapa sisi:
1. Hanya menjalani syariat. Maka secara spiritual dia orangnya tinggi kurus. Sehingga mudah patah dan terombang- ambing oleh angin dosa/ kesalahan/ isu. Seharusnya juga spiritual dan membantu sesama supaya hubungan horizontal sehingga menjadi berisi/ gemuk. Akihirnya diperolehlah jiwa yang perkasa. Tinggi dan berisi/ berotot. Tadinya saya menginginkan perkumpulan besar, tetapi itu tidak penting juga. Kita bisa connect secara jiwa dan saya tetap membantu secara tulisan. Tulisan inipun saya haturkan dengan mengisi energi di dalamnya. Sehingga manfaatnya lebih bagus, mengena dan bisa menyebar seantero jagat.
2. Tidak ikhlas, kurang ikhlas, dst. Saya banyak menemui anak Indigo murni krystal, sehingga dari lahir sampai sekarang bisa connect langsung dengan Tuhan, katanya. Dia sudah salah sangka bahkan cenderung sombong. Ini saya ceritakan kesombongan yang tertutupi. Di perkataan dan perbuatan ybs tidak sombong, bahkan cenderung ikhlas dan beramal tapi di hati kecilnya dan pikiran masih sombong. Padahal saya analisis yang ada dalam dirinya adalah Ghaib semisal yang dimiliki Kyai/ Guru Besar Margono. Hanya saja, karena kurang jam terbang dan kurang ikhlas, maka ybs mentok. meskipun hanya kesombongan dalam hati, karena merasa bisa berkomunikasi langsung dengan Allah. Nah, padahal energi/ ilmu untuk berkomunikasi itu berasal dari ghaib dalam dirinya. Saya menyebutnya energi, jika secara spiritual berbentuk cahaya. Mirip malaikat yang tidak memiliki jenis kelamin, tapi bukan malaikat juga. Sangat berbeda. Jika malaikat ditugaskan untuk seluruh manusia, maka ghaib ini ditugaskan untuk manusia tertentu. Lebih mirip bidadari/ bidadara.

Inti yang ingin saya sampaikan, tetap pelihara iman kita, tetap condong kepada Allah, tetap terus belajar. Jangan merasa paling hebat, dst. kemudian, kita jangan takut dengan apapun selain Allah SWT.

Semoga dengan sedikit penjelasan ini bisa menguatkan iman kita dan menjadi pribadi yang tulus, ikhlas dan bermanfaat bagi sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar