Senin, 09 Desember 2013

LAKU SPIRITUAL SINGKAT

Setelah ibu meninggal, masalah silih berganti muncul. Masalah guna- guna, santet dan sebagainya. Mencari kyai dan ustadz kesana kemari......Beberapa memang bagus, namun beberapa memang levelnya hanya dukun. Semua masalah ingin segera selesai dengan mengalahkan musuh2 atau persepsi yang dianggap musuh.

Ada kyai yang sampai meninggal, ada yang takut karena katanya tengkuknya dipukul jin ifrit peliharaan dukun musuh saya, ada yang kemudian mundur karena kalah tuo dan musuhnya puluhan. banyak yang justru mengatakan sebetulnya saya mampu, hanya kurang yakin. Apa maksudnya? dalam hati saya, karena saya belum tahu ilmunya. Ada dukun ampuh yang malah marah ketika saya datang, katanya: "Ngopo kyai2 ro dukun2 do rene, aq ki wong ra isoh". Mau minta tolong malah dimusuhi. Ada lagi, yang mengaku gurunya Mbah maridjan, ketemu juga marah, katanya: "cah saiki nggolek ilmu neng masjid, aq e pati pendem 40 dino men entuk ilmu". Saya biarkan dan tinggal pergi. Paling, beda ilmu atau justru dia justru dukun musuh saya. Akhirnya, sampai saya rela mati asal semua dukun musuh itu ikut bersama saya dan tidak mengganggu keluarga/ keturunan saya.

Bermacam- macam bentuk gangguannya. Mertua sakit2an, dalam bayangan tampak binatang harimau dan burung elang serta sosok tinggi besar. Dibacakan Ayat Kursi tetap tidak pergi. Sampai bertarung 3 jam, kemudian bertarung dengan Kyai Bala'an selama 4 jam di malam berikutnya. Katanya saya baru selesai Ayat Kursi, jin itu sudah selesai Al-qur'an karena dia sudah lama hidup dan hapal Al-qur'an. Lama berselang, baru diketahui bahwa itu adalah qadam senjata Pangeran Purboyo yang justru membantu karena mertua adalah keturunan trah wotgaleh. Qadam ini datang menghalau gangguan dukun musuh. Padahal, karena saya tidak tahu justru saya usir.

Singkat cerita ikrarlah saya "sopo wonge seng isoh ngrampungne masalahku, mesti tak angkat guru, soale mesti ilmune duwur". Akhirnya bertemulah dengan Guru Besar/ kyai saya. Datang, langsung digendong, tahu bahwa masalah saya berat. Alhamdulillah, semua masalah selesai. Bapak dan ibu sambung semakin dekat, musuh justru mendatangi dan menjadi segan. Inilah islam sejati, sebagai rahmatan lil alamin. Musuh menjadi kawan, kawan semakin banyak, yang masih musuh juga segan terhadap kita. Istilahnya: Kawan akrab, lawan segan.

Sampai akhirnya ilmu saya dianggap cukup. Meskipun awalnya saya tidak tahu apa ilmu cukup itu. Karena saya masih menganggap belum. Menganggap yang ampuh adalah yang bisa melihat dan mengalahkan jin, yang ampuh adalah yang bisa membelah gunung...

 Bahwasannya iman itulah yang menguatkan kita. Semakin kita beriman, semakin kita ikhlas, semakin kita dekat dengan Allah, maka semakin ampuhlah kita. Meskipun sebenarnya kita tidak bisa apa2, Allahlah penyelesai masalah itu.Akan tetapi, dukun, tukang santet, ahli spiritual hitam semua dapat kita taklukkan atas izin Allah. Mereka tidak berani terhadap kita. Tidak bisa menerawang kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar